Musim 1946-47 merupakan musim pertama NBA, di mana pemilihan tim terbaik pada saat itu terbagi menjadi tim pertama dan tim kedua. Berikut adalah deskripsi detail dari tim terbaik musim tersebut:
Tim Pertama Terbaik:
Joe Fulks (Philadelphia Warriors): Dia adalah pencetak gol yang sangat dominan di liga pada saat itu, terkenal dengan kemampuan tembakannya yang luar biasa. Fulks memiliki fisik yang bagus, dengan kemampuan atletik yang kuat, yang memungkinkannya untuk dengan mudah mengatasi pertahanan lawan di sisi serangan. Musim ini, rata-rata gol permainannya sangat tinggi, menjadi raja pencetak gol di liga, memberikan dukungan serangan yang kuat bagi Philadelphia Warriors. Kehadiran Fulks membuat lawan merasa tertekan dalam pertahanan, dan penampilan serangannya juga menjadi contoh bagi pemain-pemain di masa depan, menjadi salah satu bintang awal NBA.
Bob Feerick (Washington Capitols): Feerick adalah seorang pemain yang sangat komplet, dengan penampilan luar biasa di kedua ujung lapangan. Teknik tembakannya stabil, mampu memberikan kontribusi gol yang stabil bagi tim dalam pertandingan. Sementara itu, Feerick juga sangat aktif dalam pertahanan, kesadaran pertahanan dan kemampuan pertahanannya cukup bagus, mampu secara efektif membatasi gol lawan. Di dalam tim, dia adalah pemain yang sangat penting, memberikan kontribusi penting bagi Capitols Washington.
Max Zaslofsky (Chicago Stags): Zaslofsky adalah seorang pemain muda yang sangat berbakat, pada usia hanya 21 tahun 114 hari, dia masuk ke dalam tim pertama terbaik. Tekniknya halus, dengan beragam metode serangan, baik mampu menyerang kuat di dalam maupun mencetak gol dengan tembakan dari luar. Di lapangan, penampilannya sangat aktif, mampu terlibat secara aktif dalam serangan dan pertahanan tim. Kecepatan dan ketangkasannya juga memberinya keunggulan tertentu di lapangan, menjadi salah satu pemain inti dari Chicago Stags.
Bones McKinney (Washington Capitols): McKinney adalah seorang pemain yang berpengalaman, penampilannya di lapangan sangat tenang. Di sisi serangan, dia memiliki visi passing dan kemampuan organisasi yang baik, mampu efektif menghubungkan serangan tim. Teknik tembakannya juga cukup bagus, mampu mencetak gol pada saat-saat penting bagi tim. Di sisi pertahanan, sikap pertahanan McKinney sangat aktif, mampu memberikan tekanan pada serangan lawan. Kemampuan kepemimpinannya kuat, berperan dalam menjaga stabilitas di dalam tim.
Stan Miasek (Detroit Falcons): Miasek adalah seorang pemain di posisi dalam, tinggi dan berat badannya memberinya keunggulan tertentu di liga pada saat itu. Kemampuannya menyerang di bawah ring cukup kuat, mampu menggunakan keunggulan fisiknya untuk mencetak gol di dalam. Sementara itu, Miasek juga sangat aktif dalam perebutan rebound, mampu melindungi rebound tim dengan baik. Di sisi pertahanan, kemampuan pertahannya juga cukup bagus, mampu secara efektif membatasi serangan di dalam lawan. Kehadirannya memberikan dukungan kuat bagi lini dalam Detroit Falcons.
Tim Kedua Terbaik:
Fred Scolari (Washington Capitols): Scolari adalah seorang guard yang luar biasa, kecepatannya tinggi, mampu menggunakan keunggulan kecepatannya dalam menembus pertahanan lawan. Kemampuan tembakannya juga cukup bagus, mampu mencetak gol penting bagi tim dari luar lapangan. Di sisi pertahanan, pertahanannya aktif, mampu membuat masalah besar bagi guard lawan. Di Washington Capitols, Scolari adalah pemain cadangan penting, penampilannya yang luar biasa memberikan dukungan kuat bagi tim.
Ernie Calverley (Providence Steamrollers): Calverley adalah seorang guard dengan kemampuan mengontrol bola yang sangat baik, kemampuannya dalam passing sangat bagus, mampu dengan akurat memberikan bola kepada rekan setim. Di sisi serangan, kemampuannya dalam penetrasi cukup kuat, mampu menciptakan banyak peluang gol bagi tim. Kesadarannya dalam pertahanan juga cukup baik, mampu terlibat aktif dalam pertahanan tim. Meskipun performa timnya tidak begitu bagus, penampilan pribadinya tetap diakui.
Frank Baumholtz (Cleveland Rebels): Baumholtz adalah seorang pemain dalam, fisiknya bagus, memiliki kemampuan pertarungan yang kuat. Di bawah ring, teknik serangannya cukup solid, mampu menggunakan keunggulan fisiknya untuk mencetak gol di dalam. Sementara itu, Baumholtz juga sangat aktif dalam perebutan rebound, mampu mencari lebih banyak peluang serangan kedua bagi tim. Di sisi pertahanan, kemampuan pertahannya juga cukup bagus, mampu secara efektif membatasi serangan di dalam lawan.
Johnny Roegn (St. Louis Bombers): Roegn adalah seorang guard luar biasa, kemampuan mengontrol bola yang baik, mampu mengatur serangan tim dengan baik. Visi passingnya luas, mampu dengan tepat memberikan bola kepada rekan setim yang berada di posisi terbaik, menciptakan banyak peluang gol bagi tim. Di sisi pertahanan, kesadaran dan kemampuan pertahannya cukup baik, mampu memberikan tekanan besar pada serangan lawan.
Chick Halbert (Chicago Stags): Halbert adalah seorang pemain garis depan, tekniknya komplet, mampu mencetak gol di sisi serangan, juga memberikan kontribusi bagi tim di sisi pertahanan. Kemampuan tembakannya cukup bagus, mampu mencetak gol dari jarak menengah dan luar lapangan. Di dalam pertandingan, penampilan Halbert sangat aktif, mampu membawa banyak energi bagi tim. Kehadirannya memberikan dukungan kuat bagi lini depan Chicago Stags.