Menurut laporan jurnalis Prancis Romain Molina, hubungan antara Mbappe dan Deschamps telah mencapai titik retak, dan jika pelatih Tim Nasional Prancis tidak diganti, Mbappe mungkin tidak akan kembali lagi.
Mbappe telah dikecualikan dari skuat Tim Nasional Prancis untuk kedua kalinya berturut-turut, yang memunculkan banyak spekulasi tentang masa depan karir timnasnya. Menurut laporan Romain Molina, keputusan Mbappe dipengaruhi oleh hubungan tegang dengan Deschamps, di mana sang penyerang Prancis bersumpah untuk tidak kembali lagi ke pusat latihan timnas Prancis, karena hubungan antara keduanya sudah tidak sehat.
Deschamps, ketika ditanya tentang keputusan pemilihan pemainnya, tidak memberikan banyak detail, hanya menyatakan bahwa setelah beberapa kali berkomunikasi dengan Mbappe, dia memutuskan dengan matang. Dia mengatakan, "Saya telah berbicara dengan Mbappe beberapa kali, dan setelah memikirkannya dengan matang, saya membuat keputusan ini. Saya pikir ini yang terbaik, saya tidak ingin bertengkar. Ada dua hal yang bisa saya katakan kepada semua orang: pertama, Mbappe memang ingin dipilih untuk timnas; kedua, keputusan ini tidak ada hubungannya dengan peristiwa di luar lapangan."
Namun, laporan dari media Prancis menunjukkan pandangan yang berbeda, menyebutkan bahwa jika Deschamps terus menjadi pelatih utama Prancis, Mbappe mungkin akan sepenuhnya menolak untuk mewakili Prancis dalam pertandingan, menunjukkan bahwa mungkin ada masalah yang lebih dalam yang tidak akan mudah diselesaikan.
Dikabarkan bahwa ibu dan agen Mbappe, Fayza-Lamari, kecewa dengan liputan media Prancis tentang anaknya, dengan desas-desus yang menyebutkan bahwa keluarga Mbappe merasa diintai oleh gelombang kebencian dari media Prancis. Ketegangan ini tampaknya mendorong keluarga Mbappe untuk mengambil sikap "kami melawan dunia" karena mereka percaya bahwa ada konspirasi di dalam media Prancis untuk merusak reputasi Mbappe.